Jumat, 10 Juni 2011

Mineral

Mineral secara umum didefinisikan sebagai benda padat berbentuk kristal yang terdapat di dalam kerak bumi, bersifat homogen, merupakan persenyawaan anorganik asli yaitu terbentuk di alam serta memiliki susunan kimia yang tetap. Sebagian besar mineral ditemukan dalam bentuk padat. Mineral bentuk padat biasanya terdapat dalam bentuk kristal yang agak setangkup. Beberapa sifat-sifat fisika mineral yang penting yaitu warna, gores, kilap, bentuk, kekerasan, belahan, berat jenis, dan sebagainya.
Warna mineral adalah warna yang langsung kita lihat. Mineral yang mempunyai warna khusus misalnya mineral jasper yang berwarna merah, khlorit berwarna hijau, atau epidot yang kuning-hijau.
Kilap adalah gejala mineral jika dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa contoh antara lain kilapan logam pada mineral pirit, kilap intan pada mineral intan, dan kilapan gelas pada kuarsa.
Bentuk mineral biasanya adalah khas untuk mineral-mineral yang tertentu, antara lain batu api mempunyai bentuk konkresi, mangan oksida berbentuk dendritis, asbestos yang berserat, dan mika berbentuk daun.
Belahan (clevage) adalah sifat terbelah pada arah tertentu dengan membentuk bidang-bidang belahan. Mineral mika contohnya mempunyai belahan yang sangat baik, sedangkan felsfar menunjukkan belahan yang baik dalam dua jurusan.
Berat jenis, kebanyakan berat jenis mineral terletak antara 2 dan 7. Berat jenis dari butir-butir mineral biasanya ditetapkan dengan pertolongan cairan berat misal air raksa.
Kekerasan mineral adalah tahanan yang terdapat pada mineral jika permukaan digaris dengan benda tajam, dan biasanya digunakan skala kekerasan Mohs. Kekerasan diurut semakin keras dari 1 sampai 10.
  1. Talk
  2. Gipsum
  3. Kalsit
  4. Fluorit
  5. Apatit
  6. Ortoklas
  7. Kwarsa
  8. Topas
  9. Korund
  10. Intan 

Sumber: Buku Pengantar Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar