Sejak bumi mulai memadat dari bentuk semula berupa konsentrasi gas yang panas, secara teoritis suhu bumi menurun. Namun demikian, diyakini suhu di dalam bumi masih sangat panas. Dari hasil pengeboran diketahui bahwa semakin dalam mengebor, semakin tinggi suhunya. Tingkat kenaikan suhu bumi makin ke dalam dikenal sebagai gradient geotermal dan besarnya rata-rata setiap turun 1 km, suhu akan naik sebesar 15 derajat celcius. Gradiem geotermal ini memiliki besaran yang berbeda-beda tergantung pada letak di muka bumi. Di daerah dekat gunung api misalnya, gradient geotermal akan lebih besar daripada di tempat biasa (tanpa gunung api).
Sifat lain adalah adanya suatu gaya yang membuat kita tetap berpijak di bumi dan tidak terlempar ke angkasa meskipun bumi berputar pada porosnya. Hal ini akibat adanya gaya berat dan gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi terhadap benda lain. Gaya ini lebih besar dari pada gaya sentrifugal akibat perputaran bumi, sehingga kita tidak terlempar. Gaya berat adalah gaya yang bekerja pada suatu elemen masa (di permukaan bumi) akibat gaya tarik massa bumi. Gaya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rotasi bumi, topografi, dan variasi densitas interior bumi. Gaya berat bumi sangat berperan dalam dinamika bumi sebagai pengatur isostasi, pemisah interior bumi, tektonik lempeng, dan bekerja pada sistem aliran gaya berat (sungai, air tanah, sirkulasi air di atmosfer, dll).
Sifat lainnya yaitu kemagnetan bumi. Adanya kemagnetan ini dapat ditunjukkan secara sederhana dengan melakukan pengukuran arah dengan menggunakan kompas jarum. Jarum yang menunjukkan arah kutub utara-selatan pada kompas adalah jarum kompas yang bermuatan magnet yang terinduksi oleh medan magnet bumi. Kemagnetan ini terjadi sebagai akibat perbedaan sifat fisik bumi (Nife) antara lapisan padat (bagian dalam) dan lapisan cair (bagian luar), serta perputaran bumi. Perbedaan fasa ini menimbulkan perbedaan kecepatan antara inti luar dan dalam yang menimbulkan proses magneto-hidrodinamis dan menimbulkan medan magnet bumi.
Kemagnetan ini menimbulkan suatu istilah yaitu deklinasi dan inklinasi. Deklinasi adalah perbedaan antara kutub magnet bumi dengan kutub geografi (dalam derajat). Inklinasi adalah sudut yang dibentuk antara kuat medan magnet dengan permukaan bumi yang dianggap mendatar.
Sumber: Buku Pengantar Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB
Read More..
Jumat, 10 Juni 2011
Mineral
Mineral secara umum didefinisikan sebagai benda padat berbentuk kristal yang terdapat di dalam kerak bumi, bersifat homogen, merupakan persenyawaan anorganik asli yaitu terbentuk di alam serta memiliki susunan kimia yang tetap. Sebagian besar mineral ditemukan dalam bentuk padat. Mineral bentuk padat biasanya terdapat dalam bentuk kristal yang agak setangkup. Beberapa sifat-sifat fisika mineral yang penting yaitu warna, gores, kilap, bentuk, kekerasan, belahan, berat jenis, dan sebagainya.
Warna mineral adalah warna yang langsung kita lihat. Mineral yang mempunyai warna khusus misalnya mineral jasper yang berwarna merah, khlorit berwarna hijau, atau epidot yang kuning-hijau.
Kilap adalah gejala mineral jika dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa contoh antara lain kilapan logam pada mineral pirit, kilap intan pada mineral intan, dan kilapan gelas pada kuarsa.
Bentuk mineral biasanya adalah khas untuk mineral-mineral yang tertentu, antara lain batu api mempunyai bentuk konkresi, mangan oksida berbentuk dendritis, asbestos yang berserat, dan mika berbentuk daun.
Belahan (clevage) adalah sifat terbelah pada arah tertentu dengan membentuk bidang-bidang belahan. Mineral mika contohnya mempunyai belahan yang sangat baik, sedangkan felsfar menunjukkan belahan yang baik dalam dua jurusan.
Berat jenis, kebanyakan berat jenis mineral terletak antara 2 dan 7. Berat jenis dari butir-butir mineral biasanya ditetapkan dengan pertolongan cairan berat misal air raksa.
Kekerasan mineral adalah tahanan yang terdapat pada mineral jika permukaan digaris dengan benda tajam, dan biasanya digunakan skala kekerasan Mohs. Kekerasan diurut semakin keras dari 1 sampai 10.
Sumber: Buku Pengantar Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB
Read More..
Warna mineral adalah warna yang langsung kita lihat. Mineral yang mempunyai warna khusus misalnya mineral jasper yang berwarna merah, khlorit berwarna hijau, atau epidot yang kuning-hijau.
Kilap adalah gejala mineral jika dijatuhkan cahaya refleksi. Beberapa contoh antara lain kilapan logam pada mineral pirit, kilap intan pada mineral intan, dan kilapan gelas pada kuarsa.
Bentuk mineral biasanya adalah khas untuk mineral-mineral yang tertentu, antara lain batu api mempunyai bentuk konkresi, mangan oksida berbentuk dendritis, asbestos yang berserat, dan mika berbentuk daun.
Belahan (clevage) adalah sifat terbelah pada arah tertentu dengan membentuk bidang-bidang belahan. Mineral mika contohnya mempunyai belahan yang sangat baik, sedangkan felsfar menunjukkan belahan yang baik dalam dua jurusan.
Berat jenis, kebanyakan berat jenis mineral terletak antara 2 dan 7. Berat jenis dari butir-butir mineral biasanya ditetapkan dengan pertolongan cairan berat misal air raksa.
Kekerasan mineral adalah tahanan yang terdapat pada mineral jika permukaan digaris dengan benda tajam, dan biasanya digunakan skala kekerasan Mohs. Kekerasan diurut semakin keras dari 1 sampai 10.
- Talk
- Gipsum
- Kalsit
- Fluorit
- Apatit
- Ortoklas
- Kwarsa
- Topas
- Korund
- Intan
Sumber: Buku Pengantar Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB
Read More..
Langganan:
Postingan (Atom)